Kalau sering membaca biografi tokoh terkenal, Anda pasti tahu bahwa kehidupan tokoh-tokoh besar dunia tida seindah cerita dongeng. Sebelum mencapai sukses, terlebih dulu ada rangkaian kegagalan pahit yang mereka alami.
Namun, sering kali untuk mencapai kesuksesan, kita lebih sering berkutat dengan pikiran negatif alias takut gagal. Lantas, bagaimana cara terbaik menyingkirkan rasa takut gagal? Seperti juga stres, rasa takut gagal sebenarnya bisa dilihat sebagai potensi yang malah menolong kita menyelesaikan tugas dengan sebaik mungkin. ”Dalam taraf baik, rasa cemas justru bisa memotivasi diri kita untuk menganalisis faktor-faktor penghalang dan menyusun strategi untuk mengatasinya,” ujar Tuti.
Langkah-langkah berikut bisa membantu Anda mengendalikan kecemasan dan justru menyulapnya menjadi kekuatan.
Bersikap Realistis
Tuntutan untuk selalu memberikan hasil sempurna biasanya menyebabkan Anda ragu-ragu bertindak. Bersikap realistis lebih baik ketimbang Anda selalu berusaha tampil sempurna.
Dahulukan Rasio
Buat daftar hal-hal yang mencemaskan Anda. Setelah itu, luangkan waktu untuk menyusun rencana antisipasi sehingga Anda dapat mencoret poin di dalam daftar satu demi satu. Jika daftar sudah habis dicoret, tetapi rasa takut masih menetap, sadarilah bahwa ketakutan ini timbul karena alasan yang tidak masuk akal.
Jangan Bergantung pada Pujian
Dukungan dan pujian dari orang lain memang bisa menjadi suntikan motivasi yang ampuh. Namun, berhati-hatilah supaya Anda tidak malah menjadi bergantung pada pengakuan orang lain. Sebagai gantinya, berilah hadiah kepada diri sendiri setiap kali berhasil mencapai target.
Anggap Pengalaman Buruk sebagai Latihan
Setiap orang memiliki tingkat ketahanan tertentu dalam menghadapi cobaan. Kian sering didera pengalaman buruk, makin tahan pula ia menghadapi tekanan berikutnya. Tak perlu patah hati ketika gagal, karena itu malah menjadikan Anda semakin tangguh kala diserang masalah.
Jangan Mencampuradukkan Kegagalan
Kegagalan dalam suatu hal bukan berarti secara otomatis Anda juga akan gagal dalam bidang lain. Ingat, kegagalan bukan penyakit menular, lho!